Selamat Maal-Hijrah 1435H

Selamat Maulidurrasul

Sunday, June 20, 2010

Senario Hari Peperiksaan

Kesiannye mereka ni..mesti letih menelaah..

Senario Hari Peperiksaan

Wednesday, June 16, 2010

Setitis Pengorbanan >>Selautan Kasih

Tersentuh indera ini dengan kisah yang disentuh oleh slah seorang kolumnis Anis, Ustaz Zul Ramli yang juga penulis buku U Turn Ke Jalan Lurus. Antaranya tentang seekor ibu monyet yang ditembak seorang pemburu. Dalam jeritan panjangnya menahan sakit dia masih cuba menenangkan anaknya yang ketakutan, masih sempat menyusuinya.
           Kisah kedua yang dikutip dari seorang anggota bomba yang sering mendepani kemalangan ngeri. Seorang ibu yang sedang menderita kesakitan yang sukar digambarkan masih lagi meminta bayi tersayangnya untuk disusui. Dan dengan lahapnya bibir comel si anaknya menerima titisan susu yang juga lambang kasih sayang suci si ibu sehingga akhirnya si ibu terkulai layu menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan linangan air mata.

Bagaimana kita?

 Sehingga kini kita diperdengarkan dengan kisah-kisah pembuangan si ibu yang sudah tua renta juga seorang ayah...Dengan alasan hidup di Rumah Orang Tua lebih terjaga atau terlalu sibuk atau yang terbaru (pernah disiarkan akhbar Mempercayai Ibu Membawa Sial)> Biarpun apa alasan kita...yang sebenarnya membuktikan 'kecacatan' mata hati kita-ya, buta mata hati.
             Ketika kita semakin dewasa..sudah bekerja..meraih nikmat hidup...membina rumah tangga bersama seorang isteri atau seorang suami..bertemankan pula kehadiran cahaya mata...Mereka sudah kehilangan tenaga..selera kian berkurang..Tetapi sesuatu yang menyebabkan mereka terus 'hidup' ialah memori indah bersama kita sedari kecil..Kita yang sering mereka temani..malah kadang-kadang mereka menjadi 'permainan' yang mengasyikkan bagi kita..mendamaikan hati kita ketika ketakutan..berjaga malam demi menemani kita yang sakit..Itulah 'hiburan' bagi mereka...
            Tetapi sayangnya.. semua itu hanya menjadi kenangan terindah bagi mereka..bukan bagi kita. Kita terlalu sibuk untuk mengenang semua itu.. Banyak tanggungjawab yang perlu dilunaskan..sebagai seorang suami atau isteri..ibu..ayah..guru..ahli perniagaan..dan sebagainya.. Sudahnya..mereka bersendirian melalui sisa-sisa hayat mereka..dengan solat..kuliah agama..zikir.. Begitulah selayaknya..katamu. perlu persediaan untuk menghadapi mati. Dan adakah dengan beralaskan sebab begitu mereka 'haram' untuk merakam kenangan indah lagi bersama kita..bergurau..bersenda..ketawa..bercerita..bermanja..mengadu itu dan ini..

Muhasabah

Lupakah kita tentang kisah seorang pencinta ilmu yang merantau jauh..akhirnya pulang dalam keadaan buta..kudung kaki dan tangan..hanya kerana tidak mendapat restu si ibu..(saya diberitahu seorang ustazah telah mengecam cerita ini dan mengatakan ibu dlam kisah itu bodoh...seolah-olah si ustazah terlupa tentang hadith Rasulullah s.a.w yang menghalang seorang pemuda berjihad hanya kerana si pemuda masih mempunyai orang tua). Lupakah kita tentang kisah seorang wali Allah yang difitnah telah membuntingkan seorang wanita hanya kerana beliau terlalu asyik dengan ibadah sunatnya demi meraih CINTA Allah..sehingga ibu terasa hati..? Lupakah kita tentang kisah salah seorang sahabat Rasulullah s.a.w yang tidak mampu melafazkan syahadah di akhir-akhir nyawanya hanya kerana si ibu terasa hati..(walaubagaimanapun riwayat hadith sahabat tersebut masih diterima)
               Tanya diri kita balik: berapa kali(saya mengulang balik soalan-soalan yang dilontarkan kolumnis) kita menghubungi mereka dan bertanya khabar mereka dalam keadaan kita betul-betul ambil berat tentang mereka? Berapa kali kita berjenaka dengan mereka..dan mereka ketawa kerana terhibur dengan gurauan kita? Berapa kalikah kita mendengar cerita mereka dan mereka begitu asyik bercerita kerana bagi mereka si pendengar begitu berminat dengan cerita mereka?

Buat Perubahan
Mulakan perubahan dari sekarang..andai dulu kita pernah mengguris hati mereka, segeralah bermohon maaf. Andai dulu kita sering mngingkari mereka terutama melibatkan hal-hal agama...segeralah berubah (biarpun belum terdetik rasa ikhlas di hati untuk berubah kerana Allah).. Hiasilah diri seindahnya supaya kita dapat menjadi anak yang soleh atau solehah..Kerana itulah satu-satunya harta yang tidak ternilai..buat menjamin kebahagiaan mereka yang hakiki di 'sana'. Maksud sabda Rasullullah s.a.w: Redha ALLAH terletak pada keredhaan ibu bapa. (teringat kisah yang pernah disampaikan salah seorang penceramah terkenal tentang kisah seorang pemuda yang memandikan dan mengucup dua ekor khinzir -yang sebenarnya ibu bapanya yang dimurkai Allah-dan tak henti-henti memohon keampunan untuk mereka sehinggalah doanya dikabulkan). Jadi, patutkah hanya sedikit kesilapan mereka (kalau ada) kita menyingkirkan mereka dari hidup kita dan melabelkan mereka dengan sifat-sifat yang terlalu buruk untuk disebut di sini). Koreksi diri...bagi pendamba redha Allah dan Rasul-Nya inilah antara cinta yang perlu kita raih-iaitu kasih ibu bapa!
              

Tuesday, June 15, 2010

Ustazah Mati Dibunuh

Utusan Malaysia Online - Dalam Negeri

Muhammad dalam Kitab Veda-Suatu Penemuan

Nabi Muhammad SAW Dalam Kitab Veda

Seorang professor bahasa dari ALAHABAD UNIVERSITY INDIA dalam salah satu buku terakhirnya berjudul “KALKY AUTAR” (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.

Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.

Prof. WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri “KALKY AUTAR” sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw.

Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri KALKY AUTAR diantaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama VISHNUBHAGAT dan ibunya bernama SUMANEB. Dalam bahasa sansekerta kata VISHNUBHAGAT adalah paduan dua kata yaitu VISHNU artinya ALLAH sedangkan BHAGAT artinya hamba yang dalam bahasa Arab disebut ABDUN. Dengan demikian kata VISHNUBHAGAT artinya “ABDULLAH”. Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya “AMINAH”. Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya AMINAH.

Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya kedalam sebuah goa untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hira saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam. Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra’ Mi’raj dimana Rasullah mengendarai Buroq

Sumber : http://media.isnet.org/
Posted by Mohamad Hardyman As-Sarawaqi at 10:05 PM

PENGHIDAP HIV SEMBUH

Lelaki Britain penghidap HIV pertama sembuh

(Utusan Malaysia, Isnin – 14 November 2005)



London – Seorang lelaki Britain berusia 25 tahun ditemui sebagai penghidap HIV pertama yang sembuh daripada virus itu selepas menghidap penyakit itu lebih setahun lalu. Penawarnya ialah beliau memakan sejumlah bahan-bahan suplemen kesihatan. Para penyelidik kini sedang meneliti bahan-bahan suplemen tersebut. Para doktor telah melabelkan lelaki tersebut sebagai kes ‘perubatan ajaib’.

Penemuan Kedua:

Penderita AIDS di Jerman Sembuh
Seorang penderita AIDS rupanya bebas dari AIDS setelah menerima transplantasi tulang sumsum dalam perawatan leukimia. Dia menerima sel induk (stem cells) dari donor yang mengalami mutasi genetik, menyebabkan dia imun dari HIV, virus yang menyebabkan AIDS.

Dokter-dokter di Jerman ini benar-benar menyaksikan suatu terobosan medis. Mereka telah merawat seorang penderita leukimia di Klinik Benjamin Franklin yang berlokasi di Berlin, yang merupakan bagian dari perawatan transplantasi tulang sumsum. Penderita leukimia berkebangsaan Amerika yang tinggal di Jerman dan berusia 42 tahun ini juga adalah pengidap AIDS.

Setelah menerima transplantasi, secara menakjubkan terlihat bahwa dia tidak menderita HIV lagi. Kejadian ini menjadi headline di koran-koran di Jerman.

dr-gero
Dr. Gero Huetter - yang merupakan ahli leukimia - adalah dokter yang merawatnya. Dia menggantikan tulang sumsum pasien dengan sel induk (stem cells) dari donor yang mengalami mutasi genetik, menyebabkan dia imun dari HIV, virus yang menyebabkan AIDS. Kini dokter tidak dapat menemukan HIV dalam darahnya.

Dr. Gero berkata, "Tindakan yang saya berikan padanya, yaitu transplantasi tulang sumsum, sebetulnya adalah untuk menyembuhkan leukimia, bukan AIDS. Bila penyakit AIDS-nya sembuh, ini merupakan suatu efek samping. Untuk menyembuhkan leukimianya, kami harus melakukan transplantasi tulang sumsum, bahkan bila kami tak dapat menemukan donor yang cocok dengan mutasinya."

Namun efek samping yang tak umum dalam kasus ini tidak dapat merubah perawatan untuk penderita AIDS. "Karena terapi ini punya tingkat resiko kematian yang tinggi, dan tidak dapat dibenarkan secara etis, hanya dapat dilakukan dalam situasi spesial ini, saat pasien harus menjalani transplantasi karena penyakit lain. Saya menegaskan hal ini, untuk mengurangi harapan yang salah," kata Dr. Gero, merujuk pada pemikiran bahwa semua penderita AIDS dapat disembuhkan dengan cara ini.

Para peneliti masih harus menempuh jalan panjang untuk menemukan pengobatan AIDS, dan kasus ini tidak bisa merubahnya. Namun ada suatu harapan bahwa penemuan ini dapat menginspirasi penelitian baru bagi para ilmuwan yang bekerja untuk menemukan cara menangkal HIV.

Monday, June 14, 2010

Inspirasi Cinta Nan Suci

Usah ditangisi..
Di kala dikecewa..
Cinta insani itu
Masih besalut pura..

Cinta nan suci…
Tiada erti kecewa..
Kerana cinta nan suci..
Infinitinya sukar dibicara..

Cinta yang tiada mengharap..
Apa-apa
Hanyalah mengharap..
Kebaikan orang yang dicinta
Cintanya bersandarkan cinta ILahi
Tega korbankan pentingnya diri
Redhanya berpanjangan…
Tabahnya tiada berpenghujungan..
Demi Islam, demi ILahi..
Pasrahnya tiada henti…
Tiada destinasi…

Inspirasi cinta nan suci..
Kucuba melodikan..
Harap tidak bersalahan dengan kehendak-Nya
Ampunan-mu ya Allah yang kupinta
Andai ada tersalah bicara
Kuharapkan redha-Mu sahaja..

Biarlah apa terjadi
Kerana kuyakin setiap perkara ada hikmah-Nya
Kerana Allah sentiasa menterbiah kita
Kerana Allah Lebih Mengerti.

Daripada:

Naurah Musyahidah

Diterbitkan: Majalah Agama dan Falsafah, 2005

Sunday, June 6, 2010

Doa Untuk Keselamatan Diri

Doa Elak Di Rogol & Cabul

Doa Dari Hadis Sohih : Khusus Elak

Di Rogol & Cabul

Terdapat beberapa pertanyaan tentang doa yang khusus bagi kaum wanita samada dewasa dan kanak-kanak untuk mengelakkan mereka dari terperangkap dalam situasi yang boleh membawa kepada rogol, pencabulan dan lebih dahsyat lagi deraan seks yang diakhiri dengan pembunuhan.

Maka di sini, selain doa dari hadis sohih pelindung setiap kali keluar rumah.Iaitu :-

رَسُولَ اللَّهِ يقول من قال بِسْمِ اللَّهِ الذي لَا يَضُرُّ مع اسْمِهِ شَيْءٌ في الأرض ولا في السَّمَاءِ وهو السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لم تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حتى يُصْبِحَ وَمَنْ قَالَهَا حين يُصْبِحُ ثَلَاثُ مَرَّاتٍ لم تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلَاءٍ حتى يُمْسِيَ

DALAM sebutan rumi : BISMILLAH ALLAZI LA YADURRU MA’ASMIHI SYAIUN FIL ARDI WA LA FIS SAMAIE , WAHUWAS SAMI’UL ‘ALIM

Ertinya : Rasulullah s.a.w didengari berkata sesiapa yang berdoa : “Dengan nama Allah yang tiada dimudaratkan sesuatu apapun dengan namaNya samada di bumi dan di langit, dan Dialah maha mendengar dan maha mengetahui” sebanyak 3 kali, maka ia tidak ditimpa kesusahan bala dan musibah sehinggalah subuh esoknya, dan barangsiapa membacanya ketika subuh 3 kali, ia tidak ditimpa kesusahan bala dan musibah sehingga petangnya” ( Riwayat Abu Daud, 4/323 ; At-Tirmidizi, 5/465 dan Ahmad ; Tirmizi : Hasan – Teks doa berwarna Merah Syeikh Syuaib ; Hasan)

Ingin saya utarakan satu lagi doa sohih yang dibaca oleh isteri Nabi Ibrahim a.s (iaitu Siti Sarah) yang menyebabkan para lelaki zalim termasuk rajanya melarikan diri, saya sertakan sekali sumber rujukannya dari hadis Nabi s.a.w.

اللّهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اني آمَنْتُ بِكَ وَبِرَسُولِكَ وَأَحْصَنْتُ فرجي إِلاَّ على زوجي فَلاَ تُسَلِّطْ عَلَىَّ الْكَافِرَ

DALAM SEBUTAN RUMI : ALLAHUMMA IN KUNTA TA’LAMU INNI AAMANTU BIKA, WA BIRASULIKA WA AHSONTU FARJI ILLA ‘ALA ZAWJI FALA TUSALLIT ‘ALAYYA AL-KAFIR WA AZ-ZALIM

Ertinya : Ya Allah, jika engkau mengetahui bahawa aku beriman kepada Mu dan Rasul Mu, dan aku menjaga kehormatanku hanya untuk suamiku, maka lindungilah aku daripada dikuasai oleh orang-orang kafir dan zalim” ( Riwayat Al-Bukhari, no 2104, 2/722 ; Sunan Al-Baihaqi, 5/97; Musnad ahmad, 2/403 ; Fath Al-Bari, 6/393; Umdat Al-Qari, 12/30 ; Sohih )

Semoga ia dapat dihafaz dan di amalkan oleh semua wanita Muslimah, Cuma jangan lupa bahawa doa ini bersoifat tawassul dengan amal soleh anda, iaitu apabila diikat dengan imannya dengan Allah s.w.t dan RasulNya dan telah dijaga kehormatannya dan sudah tentu auratnya.

Justeru, seolah-olah kemaqbulan doa ini juga diikat tentang kewajiban untuk beriman dengan Allah dan rasulNya dan menutup aurat anda. Tanpanya, doa ini masih amat digalakkan untuk dilakukan, cuma jaminan seolah-olah lebih pasti bagi yang apa yang dikatanya (dalam doa ini) menepati apa yang sebenarnya penampilan fizikal anda.

Justeru, jika berbaju kebaya terbelah, baju sendat menampakkan susuk tubuh, berpakaian nipis seolah telanjang, bersolek canggih seperti artis bukan Islam..sudah tentu doa ini sahaja belum cukup mampu menjaga anda. Bukan kerana Allah s.w.t tidak mampu, tetapi Allah s.w.t tidak anggap wanita itu layak dek kerana kedegilannya sendiri.

Fikirkanlah.
Satu Respons kepada “Doa Elak Di Rogol & Cabul”

1.
Tip Elak diPukau « Islam Itu Indah Berkata:
28 Oktober 2009 pada 2:01 am

[...] Tip dan doa lain untuk mengelakkan dirogol boleh lihat di sini http://ntvirus.wordpress.com/doa-elak-di-rogol-cabul/ [...]

Saturday, June 5, 2010

Can`t take That Away (Sang by eibishi)

Redha-MU

Ya Allah ya Tuhanku..Tidak kira apa berlaku apa padaku...
Miskin atau kaya..sakit atau sihat..
yang penting adalah redho-Mu..Redho-MU..
Redho-Mu..Redho-Mu...yang kupinta...
Redho-MU padaku amat mahal sekali...
Redho-MU padaku amat mahal sekali....!
Sebab itu aku meminta selalu..
Walau aku miskin..kurasa bahagia..
apalah ertinya aku kaya...
Engkau akan murka..apalah ertinya...
ada nama..jika Engkau murka...
Jika Engkau murka..segalanya tiada(erti lagi)
Jika Engkau murka..segalanya tiada(erti lagi)
Sungguh mahal redho-MU Tuhanku...
Tuhanku..Tuhanku..Tuhanku...
aaaaaaaaaa..aaaaaaa..aaaaaa
Berilah keredhaan-MU..berilah padaku selalu..
kerana itulah aku beramal...
bukan kerana pahala..bukan kerana fadhilat..
bukan kerana syurga..
tapi inginkan redha-MU..untuk keselamatan diriku..
tapi inginkan redha-MU..untuk keselamatan diriku..
Redha-MU..Redha-MU... yg kupinta..
(Nyanyian kumpulan : MAWADDAH)

Friday, June 4, 2010

Zamil Amri

ZAMIL AMRI

Zamil berlenggang menuju ke kelas. Di sisinya ada sebuah kotak berwarna hitam. Sambil tersengeh dia mengetuk-ngetuk kotak itu.
Dia terjenguk-jenguk sebelum masuk ke dalam kelas. Ha, cantik! Tak ada orang… He!He! Kotak hitam yang dijinjingnya diletakkan di atas meja.
“Hoi!Buat apa tu?”
Zamil berpaling. Eleh! Si ‘skema’ ‘ni’ lagi!
“Tak beratur ke?” Menyinga sahaja Amri menyoal. Seorang pengawas yang terkenal dengan dedikasinya.
“Dedikasi ke ‘tedy basi’..” cebek Zamil, setiap kali pengawas tersebut dipuji di perhimpunan. Zamil menapak penuh aksi ke arah Amri.
“Wahai Encik Amri… kita ni nak beratur ke..nak apa ke…tak payah disuruh. Kita punya kaki, kita punya pasallah”.
Amri menarik nafas, menelan amarah. Pandangannya terarah kepada kotak hitam di atas meja. Sekelip mata sahaja kotak itu telah berada di dalam pangkuan Amri.
“Woi, tu kotak aku! Letak balik!”
Zamil risau. Kalaulah kotak itu dibuka, pasti lipas-lipas tersebut merempuh keluar. Habislah ‘plan’ aku.
Amri sengeh.
“Aku punya tangan, aku punya pasallah!” tempelak Amri terus membawa pergi kotak tersebut.
* * *
Tengahhari itu, ketika Zamil baru hendak mengangakan mulut menyambut nasi lemak dari tangannya, Zamil dipanggil ke bilik guru disiplin.
Apa pula kali ni? Itulah soalan yang berputar dalam kotak fikir setiap teman-teman sekolahnya. Sudal arif benar dengan keletah si Zamil. Tidak boleh duduk diam. Ada-ada sahaja karenahnya.
“Cantik hadiah awak beri kepada saya. Mesti mahal kan.”
Zamil tegak berdiri. Tajam sindiran Cikgu Saif setajam matanya menjeling.
Dikerling ke luar cermin gelap yang memagari bilik tersebut. Ternampak kelibat si Amri. Mesti si ‘skema’ ‘ni’ punya kerja! Pantas hatinya menuduh.
Zamil menunduk mencerlung lantai. Hanya telinga yang tetap setia menadah ceramah berjela daripada Cikgu Saif. Sudahnya Zamil dikenakan hukuman mengelilingi surau sebanyak tujuh kali. Apalah punya nasib!
“LabbaikAllahu ma labbaik. Labbaika la syarika lak labbaik..” Suara Amri mencuit gegendang telinga Zamil. Secebis senyuman sinis dihadiahkan. Zamil menunjuk penumbuk sulungnya.
* * *

Kereta Mercedes Benz berwarna ‘krim’ berhenti di perkarangan sekolah. Zamil berpaling memandang Encik Harun. Encik harun memahami pandangan tersebut.
“Ayah minta maaf, ayah tidak dapat ambil Zam nanti.”
Memang dah agak! Cemuhnya di dalam hati. Terbayang-bayang di ruang kornea kemesraan yang sengaja disembunyikan ayahnya dengan Kak Salmi, setiausaha Syarikat Tour and Trade milik si ayah.
“Ayah ada urusan penting .” Tanpa dipinta Encik Harun memberi alasan.
“Dengan Kak Salmi?” Zamil meneka.
“Itu urusan ayah, dan Zam tak ada hak ambil tahu…” Encik Harun mula berang.
“Zam malu dengan sikap ayah, Zam malu!” Zamil meluahkan rasa terbuku. Terbayang lagi ketika ayahnya memeluk setiausaha itu. Jijik sekali Zamil melihatnya.
“Zam mlau mempunyai ayah yang begini jijik.”
“Zam.”
“Ayah bukan sahaja berjawatan besar, tetapi juga bernafsu besar.”
“Zam!”
Zamil meraba pipi. Pedih ditampar ayah. Namun, pedih di hati lebih terasa.
“Kalau beginilah sikap Zam, ayah terpaksa hantar Zam ke rumah nenek.” Encik Harun membuat keputusan.
“Kenapa? Ayah takut semua rahsia kejijikan ayah selama ini terbongkar.” Lidahnya masih petah berkata-kata.
“Zam tak heranlah.. Kalau ayah nak hantar Zam ke rumah nenek. Itu lebih baik daripada saban hari menatap perlkuan dosa ayah.”
“Baik. Kalau itu yang Zam mahu dan jangan lagi sekali-kali meminta bantuan ayah selepas ini.”
Encik Harun memandangnya serius. Zamil tahu, ayahnya benar-benar bertegas kali ini.
“Baik.”
Sebagai anak lelaki yang pantang dicabar, Zamil akur dengan keputusan itu. Sejurus dia melepaskan kata, pintu kereta dihempas kuat. Beberapa orang pelajar dan ibu bapa yang berada berdekatan sedikit terkejut. Dan dia mula menjadi sasaran mata-mata mereka. Pastinya di dalam kepala seiap mereka, dia dibayangkan sebagai seorang anak yang kurang ajar. Dan salah satu daripada mata-mata tesebut ialah sepasang mata kepunyaan Naurah, gadis yang pernah cuba dipikatnya dahulu.
Ah, lantaklah apa korang fikir! Ligat kakinya mengatur langkah. Ketika dia dalam berusaha melarikan diri dari tempat tersebut, tidak semena-mena dia terlanggar sesusuk tubuh tegap. Dan Zamil sudah dapat meneka empunya gerangan pemilik tubuh sasa itu tatkala tepamdamgkan ‘blazer’ dan tali leher yang terlilit kemas.
Pandangan diangkat merenung sekeping wajah yang tidak pernah jemu-jemu mengganggunya.
“Aku terpaksa mengambil tindakan ke atas kau.” Amri bersuara.
Terpaksa.. Zamil mengejek di dalm hati. Ungkapan yang sama didengarinya dari mulut lelaki itu semenjak dia mula menjadi sasaran Amri.
“Apa pula kesalahan aku kali ini? Aku kacau cikgu… kacau budak perempuan.. tak ‘tight in’ baju.. tak ikat tali kasut.. tak pakai ‘name-tage’?”
“Ha, itu betul! Tak pakai ‘name-tage’..” sambut Amri pantas.
“Jadi, berapa pula aku kena bayar?” Zamil yang sudah arif benar dengan Amri terus mengajukan soalan.
Amri senyum.
Zamil melihat jengkel.
“ Aku rasa denda itu terlalu ringan bagi kau. Aku nak beri ‘name-tage’ baru kat kau”
Sudahnya, sekeping manila kad tertulis “ PERHATIAN SAYA TAK PAKAI NAME-TAGE” tergantung di lehernya.
Zamil masih ingat ketika dia didenda cuci tandas dulu kerana mengacau budak perempuan. Nasib baik pakcik yang mencuci tandas itu baik orangnya. Dia terlepas daripada denda tersebut. Bukannya dia yang minta simpati, tetapi pakcik itu yang tidak mahui dibantu. Katanya, takut nanti baju sekolah basah. Alangkah baiknya kalau ayahnya pun begitu!
Teringat kepad si ayah membuatkan jiwa mudanya panas. Segalanya masih segar di ingatan. Tragedi yang telah merampas sebahgaian kebahagiaannya. Terlalu sukar untuk dipadam.
Tuhan… dulu dia bukan sebegini. Sebelum berpindah sekolah, dia adalah murid pintar, rajin, berdisiplin dan berhemah tinggi. Pernah menyandang jawatan sebagai pengawas. Juga menjadi kebanggaan dan kesayangan guru.
Zamil sendiri tidak mengerti kenapa dia berubah sikap. Menjadi seorang yang amat nakal. Mungkinkah didorong oleh tekanan perasaan yang ditanggungnya?
Mak… hampir menitis air mata kelakiannya mengingatkan nama itu. Terasa hidup ini kelamapabila terpaksa menerima hakikat bahawa ibu sudah tiada di alam buana. Pertengkaran suami isteri yang pada mulanya hanya kecil, kemudian semakin parah dan berakhir dengan kematian.
“Mak!” Hanya teriakan yang berkumandang tatkala melihat tubuh ibu bergolek dari satu anak tangga ke satu anak tangga.
Zamil mendaptkan si ibu. Darah merah memekat mncurah-curah keluar menuruni kaki ibu. Tiada lagi hamburan kata-kata untuk membalas ujaran ayah. Hanya cungapan nafas yang tedengar.
Zamil berusaha mengangkat tubuh ibu, lalu diribanya.
“Mengucap mak..” Suaranya bergetar.
“Zam…” tangan lemah ibu cuba menggapai pipinya. Dan…akhirnya tangan itu terkulai layu bersama hembusan nafas terakhir. Air mata berjurai ke pipi, merenung tajam si ayah yang berdiri kaku melihat adegan yang berlaku.
“Kalau dapat anak perempuan, mak nak beri nama Jasmin.” Gembira sungguh ibu apabila dikhabarkan bahawa dia disahkan mengandung. Pernantian sekian lama, akhirnya tertunai juga.
Zamil lebih-lebih lagi. ‘Excited’ bukan main. Baru pertama kali hendak mendapat adik.
“Kalau lelaki macam mana, mak?” Dia menyoal pula.
“Kalau lelaki, kita letaklah nama Zamri”, ayahnya mencelah.
“Mana boleh. Nanti celaru pula dengan nama Zam. Kalau Naim, macam mana mak?”
Si ibu mencebek.
“Macam ni jelah.. kita gabung dua-dua nama. Nazam. Apa macam?” suara ayahnya.
Ibu dan Zamil sama-sama menggerut dahi.
“Mana ada orang nama macam tu!!” suara Zamil dan ibu hampir serentak.
Namun, itu cuma tinggal dalam lipatan sejarah. Ibu keguguran teruk hari itu. Darah yang keluar semacam tidak mahu berhenti. Zamil tidak dapat membayangkan betapa hebatnya kesakitan yang ditanggung ibu kala itu. Kesakitan zahir dan batin. Ibu menderita hingga ke hujung kematiannya. Impian suci ibu terkubur. Hati ibu hancur. Sikap ayah mengecewakan. Tidak patut ayah berperangai begitu. Tidak patut!!!
Jeritan itu hanya bergema di runag dada. Sekian lama dia memendam rasa. Membutakan hati dan perut dengan sikap ayah. Mengharap ayah berubah.
Sebaliknya, ayah kian menjadi-jadi sejak ketiadaan ibu. Mungkin pemergian ibu membuka ruang kebebasan yang lebih luas kepada ayah untuk melancarkan strategi kejantanannya. Bukan sorang dua.. malah sudah berpuluh betina menjadi mangsa kejijikan ayah. Apabila perbuatan ayah dapat dihidu oleh anak sendiri, ayah berjanji bahawa tidak akan mengulanginya. Ayah seolah-olah benar-benar menyesal. Tetapi, cuma sekejap. Kemudian, ayah buat lagi.
Kini Zamil sudah tidak tahan. Keputusannya untuk memaafkan ayah di atas kematian ibu serasa ingin ditarik balik. Syah bukan sahaj tidak berubah, malah ayah seperti tidak pernah kesal dengan kematian ibu. Ayah semacam lebih suka ibu mati. Ayah memang tidak ada hati! Tidak ada perasaan! Ayah bukan seorangn ayah! Bukan seorang manusia!
Beg ‘Olotto’ diselongkar. Zamil membawa keluar ‘waklkman’ pemberian ibu yang sekian lama berada di dalm simpanannya. ‘Phone’ disumbat ke telinga. Seketika lagu “ Town Up Girl” dendangan Westlife berkumandang menguasai tumpuan fikirnya. Kepala terangguk-angguk menurut rentak tari lagu.
“Oi, Zam! Zam!” Fadhli menyiku.
“Eh! ‘Lu’ nie apa hal?” Terasa diganggu agaknya, Zamil mula bersuara tinggi.
“Tu!Tu!” Fadhli menelunjukkan jari ke hadapan.
Tampak Amri berjalan menuju ke arah mereka.
“Lantaklah! Dia ingat dia tu hebat sangat..”
Zamil semakin mengangguk-anggukkan kepala. Sengaja menunjuk-nunjuk. Biar sakit hati pengawas itu.
“Oi, setan!” Amri menyumpah.
“Apa kau cakap?” zamri berpura-pura tidak dengar.
Amri menarik ‘phone’ dari lubang telinga Zamil. Menghampirkan muka ke muka Zamil. Hampir melagakan hidungnya dengan hidung Zamil.
“ Aku kata kau setan.” Amri bersuara keras. Dengusan nfas panas terasa ‘meruap’ ke muka Zamil.
“ Eii, busuknya bau mulut kau!” Zamil menunjuk geli geleman.
“Banyak kali sudah aku memberi amaran kepada kau. Kali ini terpaksa aku mengambil tindakan terhadap kau.”
Zamil mencebek mengejek.
“Bak sini ‘walkman’ tu!” suara Amri.
“Nah!” ‘Walkman’ dihulurkan. Seketika Amri hendak menyambut, zamil menarik balik hulurannya.
“Eh! Eh!” acah Zamil.
“Nak?!!” Zamil mengunjuk-unjuk ‘walkman’ ke muka Amri. Dan sekali lagi Zamil berbuat perkara yang sama setiap kali tangannya cuba merampas ‘walkman’ dari tangan Zamil. Kali ini dia berjaya. Kemudian, berlakulah adegan tarik-menarik di antara mereka berdua. Dan secara tidak langsung wujud dua kumpulan penyokong. Sekumpulan pelajar menyokong Zamil, dan sekumpulan lagi menyokong Amri. Ketika itulah, tiba-tiba tangan Amri terlepas dari pegangan, lalu ‘walkman’ itu terhumban ke sudut kelas. Zamil cepat-cepat mendapatkan ‘walkman’nya. Ternyata ‘walkman’ telah rosak.
Perlahan-lahan Zamil bangun berdiri merenung serius pengawas tersebut. Hati mendidih. Melihat barang kesayangan musnah. Barang yang banyak menyimpan nostalgia silam. Semacam dirasuk sesuatu, Zamil meluru ke arah Amri dan menjunamkan kepala penumbuknya ke muka Amri. Terhuung pengawas tersebut menerima penumbuk sulungnya. Amri meraba pipi yang berdarah.
“Kau ingat kau pengawas… kau boleh buat apa yang kau suka ha?”
Mata Amri tidak berkedip memandang muka bengis Zamil. Pertama kali, dia melihat Zamil seberang itu. Kalua tidak kerana kawan-kawan datng menahan, pasti dia dihadiahkan sebiji penumbuk lagi oleh lelaki yang sedang menggila tersebut.
“Kau kata aku setan…” Zamil meronta-ronta dari pegangan kawan-kawannya. Ptui! Dia meludah.
“Kaulah setan sebenarnya… tak berhati perut!!!” Zamil menjerit meluah kemarahannya.
“Zamil! Kenapa menjerit macam orang gila ni ha?” Suara Cikgu Saif menyergah, menyebabkan semua pelajar bercempera menghindarkan diri dari tempat kejadian.
Zamil terdiam. Cuma mata merenung tajam wajah Amri.
“ Amri, apa yang berlaku ni ha?” Amri memandang Zamil. Melawan tenungan Zamil.
* * *
Tin coca-cola dihumban ke semak. Zamil melompat turun dari motor kapcainya. Motor Honda buruk hasil tinggalan datuk. Beg ‘Olotto’ tergalas di bahu kanan. Dia telah ‘bersalin kulit’. Jeans biru dengan t-shirt hitam bersalut di badan. Sekejap lagidapatlah dia merayau-rayau sekitar bandar Alor Star. Begitulah caranya dia menghabiskan minggu pergantungan sekolahnya. Oleh kerana dia hendak menjaga hati nenek, dia keluar rumah dengan seragam sekolah, kemudian ‘bersalin kulit’ di tandas City Point.
Puas merayau-rayau, dia masuk bermin video game dalam Cyber Café. Terkadang rasa jemu bertamu di hati. Kalu boleh pergi sekolah kan bagus. Boleh juga menyakat orang. Paling seronok kalau dapat bersoal-jawab dengan si Amri itu. Tengok mukanya merah menyinga. He! He! Garang konon. Terkadang kalau sehari tidak dapat bertengkar dengan pengawas itu, rasa rindu pula. Tetapi, perbuatannya hari itu benar-benar membuatkan Zamil marah.
“Jangan harap aku kasi satu sen pun!”
Zamil mencari arah suara itu datang. Ternampak Amri sedang dikepung oleh sekumpulan budak samseng di perkarangan tempat meletak kereta.
“Betul! Kau tak nak kasi?” Seorang pemuda remaja berbadan sedikit gempal berjalan mengelilinginya sambil menggosok-gosok kepala penumbuk di tangan.
“Kalau aku tak nak kasi, bagaimana?” Amri masih tegar menjawab.
Ego tak bertempat!, desis hati Zamil.
“Kalau kau tak nak kasi…” He!He! Seorang remaja lainyang berbadan sedikit kurus menyeringai.
Buk!
“Inilah akibatnya.”
Amri terduduk ditujah penumbuk remaja tersebut. Dia cuba bangun melawan. Namun, belum sempatdia membuka apa-apa langkah, lahi sekali dia dihadiahkan sebiji penumbuk ditambah tendangan yang bertalu-talu dari remaja-remaja tersebut.
“Yah!”
Tendangan kaki Zamil mengenai salah seorang remaja berlima itu. Terhuyung sedikit remaja tersebut.
“Eh! Eh! Jebat!” Remaja itu mengejek disambut tawa-tawa liar kawannnya.
“Nak tolong Tuah ke?” Ha! Ha ! Mereka ketawa lagi.
Mata Zamil terarah kepada Amri yang sedang mengerang kesakitan. Dia mula membuka langkah dan memecut laju.
* * *
Amri terbaring di ats katil lemah. Guru-guru dan kawan-kawan yang tadi datang melawatnya telah pulang. Dia dilayan seperti putera raja hari itu. Aap sahaj yang dikehendakinya, akan dipenuhi.
Amri cuba bangun. Sakit di perut masih berbisa. Habis satu badannya lebam-lebam. Mujur Zamil cepat-cepat menghubungi pihak polis. Kalau tidak, tidaktahulah apa nasibnya kala itu. Walaupun Zamil nakal, namun sebenarnya dia memiliki sekeping hati yang mulia.
Semasa diserang budak-budak samseng itu, dia tidak menyangka orang yang dibahasakan ‘Jebat’ oleh mereka itu adalah Zamil. Sungguh. Dia tidak menyangka.
“Assalamu’alaikum.” Terdengar orang memberi salam. Amri tersenyum menjawab.
“Cikgu datang sorang?”
Cikgu Saif senyum.
“Tak. Dengan Zamil” Ternampak Zamil melangkah masuk menghampiri.
“Hai.” Zamil cuba senyum.
“Hai”, balas Amri lambat-lambat.
“Dah sihat?”
“Emm.”
“Kamu berdua bersenmbanglah ya! Cikgu keluar dulu.”
Serentak pandangan mereka mengekori gerak langkah Cikgu Saif.
“Maaf kerana tinggalkan kau hari itu” Zamil menutur kata.
“Aku yang sepatutnya meminta maaf kerana rosakkkan ‘walkman’mu”, ujar amri pula.
“Ah, kau terpaksa jalankan tanggungjawabmu!” balas Zamil. Amri tergelak.
“Perli ke?” Amri menduga.
“Aku faham tugas sebagai seorang pengawas”, Zamil menutur kata lagi.
“Aku betul-betul terhutang budi denganmu, Zamil”, ujar Amri setulus hati.
“Kau telah berjaya menjadi hero, tahu tak? Rasanya sekarang ini namamu semakin ‘glamour’ daripada namaku.”
“Yalah, hero yang paling nakal!”Selamba Zamil membalas. Mereka ketawa.
“Aku ada hadiah untukmu.”
“Ha, itu Cikgu Saif telah bawakan!”
Zamil berpaling kepada Cikgu Saif yang sedang membawakan satu kotak berbalut kertas bunga.
“Ambillah” Zamil teragak-agak untuk menyambut huluran Cikgu Saif.
“Jangan risau, hadiah ini lebih mahal daripada hadiah yang awak nak beri kepada saya”, giat Cikgu Saif membuatkan mereka bertiga tergelak. Apatah lagi teringatkan kotak hitam yang cuba dihadiahkannya kepada Cikgu Saif.
“Bukalah” gesa Amri.
Zamil mengoyak kertas bunga tersebut. Kotak di dalam kertas itu dibukanya. Rupa-rupanya ‘walkman’ baru jenama Sony.
“Terima kasih, Amri.”
Amri senyum melihat kegembiraan yang terpancar dari wajah Zamil.
Tangan Cikgu Saif menepuk-nepuk bahu Zamil. “Saya harap tahun ini awak lebih berusaha untuk SPM tahun depan. Saya tahu awak pernah menjadi kebanggaan sekolah.”
Zamil kehairanan.
“Naurah telah memberitahu segalanya kepada saya.” Tanpa dipinta Cikgu Saif memberitahu.
“Dia pernah belajar satu sekolah dengan awak. Katanya, awak popular di sana. Tentu ramai peminat kan?”
“Tak adalah…” Zamil merendah diri.
Terimbas kembali kenangan di sekolah dahulu. Juga tragedi semalam. Yang passtinya dia harus tabah mengharungi segala getir hidup. Hidup ini perlu diteruskan.



-TAMAT-

Thursday, June 3, 2010

I’jaz al-Quran

I’jaz al-Quran


I’jaz al-Quran ialah keajaiban yang ada pada al-Quran sehingga meletakkan al-Quran selayaknya sebagai mukjizat agung Rasulullah s.a.w. Seterusnya membuktikan kebenaran riasalah baginda dengan menegaskan bahawa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad itu pesuruh Allah.
Ulama’ menjelaskan tentang I’jaz al-Quran ini di dalam kitab-kitab mereka . Ulama menegaskan bahawa kemukjizatan al-Quran adalah terletak pada kekuatan yang ada pada al-Quran itu sendiri dan bukan kerana ‘sorfah’ (yakni Allah memasung keupayaan manusia daripada mendatangkan ayat seumpama al-Quran).
Ini adalah kerana al-Quran adalah kalam Allah, yakni kata-kata Allah yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab. Kata-kata Allah yang sebenarnya tidak bersuara, tidak mempunyai perkataan dan tidak pernah sama dengan sesuatu pun di dunia ini.
Bentuk-bentuk I'jaz yang terdapat di dalam al-Quran boleh dibahgikan kepada empat bahagian:

Pertama: Pengkhabaran tentang masa akan datang

Firman Allah yang bermaksud:
"Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Rom. Di tanah yang paling rendah di permukaan bumi, dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam berapa tahun. Bagi Allah lah urusan sebelum dan sesudah.” (Surah Ar-Rum: ayat 1-4.)

Ayat ini telah terlebih dahulu turun semasa hayat baginda sebelum peristiwa kemenangan tentera Rom, yakni Byzantine selepas kekalahan mereka di dalam peperangan.

Kedua : Pengkhabaran tentang masa lampau

Jika diteliti tentang sejarah hidup Nabi Muhammad s.a.w semenjak dilahirkan hingga baginda wafat, kita dapati bahawa Nabi Muhammad s.a.w merupakan seorang ummi (tidak tahu membaca dan menulis). Penghabaran tentang peristiwa-peristiwa lampau seperti kisah-kisah para Nabi yang sebahagiannya disebut di dalam kitab Taurat dan Injil dan sebahagiannya hanya disebut di dalam al-Quran membuktikan kemukjizatan yang terdapat pada kalam Allah ini. Bagaimana mungkin seorang nabi yang ummi (tidak tahu membaca dan menulis) dapat menulis kitab seperti al-Quran sedangkan baginda tidak pernah belajar dengan mana-mana Yahudi atau Nasrani ketika sebelum al-Quran diturunkan.

Ketiga : I’jaz Balaghi

I’jaz Balaghi merupakan bentuk kemukjizatan dari segi bahasa yang digunakan di dalam al-Quran. Sebagai contoh di dalam firman Allah yang bermaksud :
“Dan bagi kamu pada qisos itu( bunuh balas) ada kehidupan wahai Ulil Al-Babb semoga kamu bertaqwa”
(Surah al-Baqarah(2): ayat 179)
Firman Allah ini apabila dibandingkan dengan kata-kata orang Arab : al-Qatlu anfa lilqatl (pembunuhan dapat dihindarkan dengan pembunuhan), didapati maksud firman Allah ini lebih menepati makna dan menyeluruh. Ini adalah kerana dengan melaksanakan hukum qisos nyawa setiap manusia terselamat. Manusia akan takut untuk membunuh sesama sendiri kerana tidak mahu dibunuh sebagai balasan daripada kesalahan membunuh itu. Jadi, dengan melaksanakan hukum qisos ini, ia akan memberi ruang kepada manusia untuk hidup aman.

Keempat: I’jaz ‘Ilmi

I’jaz ‘Ilmi ialah penemuan pelbagai ilmu yang terdapat di dalam al-Quran. Di antaranya ialah penemuan saintifik yang hanya berjaya diperolehi pada masa selepas penurunan al-Quran itu. Perletakan kalimah (‘alaq) di dalam ayat kedua surah al-‘Alaq mendorong kepada pengkajian para saintis. Didapati kalimah (‘alaq) apabila dirujuk kepada Bahasa Arab bermaksud sesuatu yang melekat. Sementara, dari sudut lain pula kalimah ini juga bermaksud “LINTAH”. Penemuan sains mendapati terdapat sesuatu yang berbentuk “LINTAH” di dalam perut ibu ketika di awal proses kehamilan. Ini membuktikan keagungan al-Quran yang merupakan mukjizat teragung Rasulullah s.a.w.

Daripada :

Naurah Musyahidah